MOJOKERTO ~ Pemilihan Bupati di Mojokerto 2024 harus berjalan dengan jujur dan adil. Kuncinya, adalah netralitas aparatur sipil negara (ASN) termasuk TNI dan Polri dalam perhelatan hajat demokrasi itu.
Persoalan netralitas itu, menjadi salah satu fokus Lumbung Informasi Rakyat, (LIRA) Muhammad Arif SH, mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya anggota LIRA agar proaktif dalam melaporkan setiap dugaan pelanggaran yang terjadi.
“Menjaga demokrasi bisa dilakukan dengan menjadi pionir pengawasan pada proses pilkada. MK sudah ketok palu, saatnya memberikan efek jera bagi yang melanggar, yang penting berani lapor,” ujar Arif dalam keterangannya, minggu, (24/11/2024).
Kampanye Dipasar Sawahan Kiyai Asep Borong Dagangan Dan Bagikan ke Pengunjung Pasar
Bagi Arif, tidak hanya LIRA, tetapi masyarakat juga harus turut berperan dalam mengawasi jalannya Pilkada 2024.
“Kita semua harus menjadi mata dan telinga untuk menjaga agar tidak ada praktik kecurangan dan penyalahgunaan kekuasaan,” katanya.
Diduga Proyek Siluman Tanpa Papan Proyek di Desa Kepuhanyar Jadi Sorotan Publik
LIRA, menyoroti potensi terjadinya abuse of power, yakni penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat yang seharusnya netral.
“Abuse of power dalam konteks pilkada bisa berujung pada ketidakadilan, dan ini harus kita cegah bersama,” pungkasnya.(har)