Detik-News.co.id – Seorang yang mengaku wartawan dari media Fajarinfooline.com telah menaikkan berita terkait Stasiun Penjualan Bahan Bakar Minyak (SPBU) Tanetea diduga melakukan praktik ilegal dengan mengalihkan solar subsidi ke industri melalui truk yang telah di modifikasi.
Setelah menaikkan berita tersebut, wartawan abal abal ini mengirimkan link berita kepada pengawas SPBU Tanetea dan menakut nakuti akan menaikkan berita lebih banyak dan menyebarkan di semua group WhatsApp media jika tidak membayar Tiga Juta (3,000,000) Rp untuk penghapusan berita.
Karena Pengawas SPBU Tanetae merasa takut di ketahui oleh bos nya, ia lalu menyetujui dan akan menemuinya juga menjanjikan akan dia bayar uang 3 juta setelah pulang dari mengantar istrinya yang ingin bersalin di rumah sakit Pada Minggu 23/03/2025.
Ironisnya, karena wartawan abal abal ini merasa terlalu lama, ia kembali ngancam pengawasan SPBU tanetea untuk menaikkan berita sebanyak banyaknya jika tidak menambahkan menjadi Empat Juta (4,000,000).
Upaya pemerasan yang dilakukan oleh wartawan dari media Fajarinfoonline.com ini melakukan modus iklan sebagai Formalitas untuk memeras agar dirinya terbebas dari jeratan hukum.
Dalam rekaman pembicaraan melalui via WhatsApp jelas terdengar wartawan abal abal ini awalnya meminta uang sebesar 3 juta agar tidak menyebar berita yang ia buat, didalam rekaman pembicaraan selanjutnya, ia juga jelas mengatakan harus transfer 4 juta karena terlalu lama hingga ada wartawan lain yang harus dia kasi.
“Saya tidak mau lagi kalau cuma 3 juta karena sudah ada teman saya yang juga naikka berita, jadi kamu harus transfer 4 juta” ,kata wartawan ini ke pengawas SPBU.
Mendengar permintaan wartawan Fajarinfoonline.com ini terlalu tinggi, Pengawas SPBU ini merasa tidak sanggup hingga terjadi negosiasi.
“Om, bisa tidak kalu 3 juta saja, soalnya saya ini baru pulang dari rumah sakit karena istri saya baru habis melahirkan” ,ujar pengawas SPBU.
Keluhan pengawas SPBU tanetea tidak membuat wartawan ini jadi hibah dan ia tetap bertahan dengan permintaannya 4 juta, “Pokoknya tetap 4 juta, dan saya akan kirimkan kwitansi iklan sebagai formalitas tapi intinya hanya penghapus berita yang di utamakan” , Cetus Watratan abal abal ini.
Setelah pihak media mengkonfirmasi ke pengawasan SPBU terkait wartawan media Fajarinfoonline yang berusaha memeras, dirinya mengatakan, “sudah tidak ada masalah lagi pak, karna saya sudah transfer kan” , pungkasnya.
Terkait nominal uang yang pengawas SPBU transfer ke wartawan Fajarinfoonline.com, ia tidak mau menyebutkan hingga berita ini tayang.